YEAH THAT KID! THAT DAMN KID! THAT DAMN CUTE KID! W('A'W)
Are you a fangirl, especially a Kpop fangirl? (karena aku nggak tahu apakah fangirling selain Kpop akan berdampak se'parah' ini) If it is yes, you might be feeling what am I feeling.
Jadi, Kyungsoo adalah ideal type-ku. Well, secara fantasy lebih tepatnya, alias pengen sih nemu orang yang kayak gini, tapi nggak terlalu pengen juga #lah. Entar aku jelasin lebih lanjut.
Apa yang aku suka dari Kyungsoo? His two different sides (oke nggak seserem itu sebenernya, haha XD). Maksudnya, dia emang sering kelihatan cute, apalagi sekali dia udah belo-in matanya plus senyum, haduh itu kayak anak umur 15 tahun >< Tapi sekali dia agak neduhin tatapan matanya, terus dia emotionless, langsung aura cool-nya keluar.
YA KAN BEDA AURANYA? IYA KAN? UDAH IYAIN AJA XD
Selain itu, karena suaranya. Oke, semua pasti udah tahu soal itu, jadi nggak usah dijelasin lebih lanjut. Terus, karena dia bisa beatbox. Cowok cute yang keliatan meye-meye ternyata bisa nge-beatbox itu kurang keren apa coba? Terus lagi, pronounciation Inggrs-nya yang bagus banget. Kenapa ini jadi poin plus? Karena nggak semua, bahkan dikit banget, orang Korea yang kalo ngomong bahasa Inggris aksennya bisa bagus banget. Well, aku belum pernah denger Kyungsoo ngomong bahasa Inggris sih, tapi kalo dia nyanyi lagu berbahasa Inggris, wuihhh. Coba aja dengerin pas dia cover lagunya Bruno Mars di Sukira.
Dari kacamata fangirl, tentunya aku akan bilang, "Iyalah. Kalo bisa Kyungsoo-nya sekalian, yang asli!". Tapi, dari kacamata seorang gadis normal, aku akan bilang, "Mmm, nggak juga sih."
Pernah baca novel "Infinitely Yours"-nya Orizuka? Oke aku anggap pernah baca ya (kalo yang belom baca, baca dulu gih, entar baru lanjutin baca postingan ini X)). Ingat bagaimana Jingga sefanatik itu sama Yunjae? Ya ala-ala fangirl gitu lah. Yunjae adalah "Pangerang berkuda putih"-nya Jingga. Tapi, pas Jingga bener-bener dilamar Yunjae, apa reaksi Jingga? Dia malah bingung, ngerasa bahwa harusnya nggak kayak gitu, harusnya Yunjae nggak bener-bener suka sama Jingga (oke abaikan pengaruh Rayan sejenak). Ada satu kalimat disitu, yang harusnya semua fangirl superfanatik di luar sana baca dan diresapi.
"Dongeng haruslah tetap menjadi dongeng."
Nah itu dia, fantasy.
Aku nggak bener-bener pengen ketemu cowok yang persis plek Kyungsoo. Nggak harus yang has two different sides, pinter nyanyi, pinter beatbox, atau apapun yang identik sama Kyungsoo. Yah well mesti aku akui kalo aku suka cowok (dalam dunia 'nyata') yang punya dua kepribadian (bukan alter ego lho ya._.). Misalnya aja dia imut, kalem, lucu kalo pas lagi biasa aja, tapi bisa berubah jadi keren pas pake kacamata sambil pegang gitar (KODE KERAS NIH HAWKWKWKWK :)).
"Lho tadi katanya ideal type-nya Kyungsoo, tapi kok nggak pengen yang punya kemiripan sama dia? Gimana sih?"
Ya itu tadi. Karena Kyungsoo terlalu fantasy. Terlalu nggak nyata. Aku sebagai orang normal yang masih bisa berpikir logis tentu nggak akan pernah menganggap kalo aku bakal bener-bener sama dia atau sama 'duplikat'nya dia (kalaupun ada).
Tapiii, ada tapinya.
Dari beberapa poin yang aku sukai dari Kyungsoo, masing-masing aku ambil "intisarinya". Apa maksudnya?
The way he shows his two both sides (especially the cute one), he's doing it effortlessly. Dia nggak perlu buat sok gwiyomi untuk menunjukkan bahwa dia cute, nggak harus manyun-manyunin bibir atau berekpresi yang aneh-aneh (disini aku bicara dari konteks keseharian, bukan karena tuntutan akting di CF misalnya). Apapun ekpresi cute-nya, dia ngelakuin itu dengan effortless, alias dengan alami tanpa dibuat-buat.
Nah that's it! Aku suka cowok yang bisa menunjukkan auranya dengan effortless.
"Aura yang effortless" menurut aku pribadi, nggak mesti dari wajahnya, bisa dari apa yang dia lakuin, atau dari sikapnya, sopan-santunnya, gestur, apapun itu yang dia lakuin secara alamiah tanpa dibuat-buat. Aura yang effortless juga bisa kelihatan dari kepercayaan dirinya, entah gimana dia di mata orang dia nggak peduli. Karena menurutku, orang yang punya aura effortless ini dia udah menerima dirinya sendiri apa adanya, jadi aura itu juga bisa keluar sendiri tanpa dibuat-buat.
Selanjutnya, dari poin dia bisa nyanyi, beatbox (dan nge-rap juga lho! Tadi aku lupa nyebutin di atas), sama kelebihan dia di pronounciation Inggris, pasti udah bisa ketebak apa yang aku maksud. Yak, multitalent!
Aku suka cowok yang multitalent. Sederhananya, nggak cuma plus di bidang akademis, tapi di bidang non akademis, hardskill dan softskill. Pengembangannya lagi, seseorang yang seimbang di IQ, EQ, dan SQ-nya.
Nah, kalo ditarik kesimpulan, ideal type-ku (yang sebenernya) adalah seseorang yang punya aura yang effortless dan multitalent!
Cuma mau bilang satu kalimat diatas aja harus muter-muter kemana-mana. Haha, ya biarin :p. Aku cuma mau nunjukin darimana asal-usul ideal type-ku (dan biar postingannya bisa panjang :p).
Tapi, tanpa harus ada ideal type-ideal type-an, kukira semua orang pasti pengen mendapatkan orang dan pengen menjadi orang yang dengan kriteria ideal type-ku. Aura effortless itu susah lho, butuh penerimaan diri sendiri dengan apa adanya, karena masih banyak dari kita yang belum bisa menerima diri sendiri apa adanya. Tapi sekali punya aura itu, dia nggak harus bekerja keras untuk membuat orang tertarik sama dia. Dan soal multitalent, siapa sih yang nggak pengen punya banyak keahlian? Apalagi di zaman yang menuntut serba bisa kayak gini, punya satu kemampuan aja dia bakalan ketinggalan.
Oke, sekian postinganku kali ini. Gaje? Iya emang, apa sih isi blog ini yang nggak gaje? Tapi, semoga dibalik kegajean ini ada manfaatnya bagi orang lain #cieleh.
Bye! See you in my next post!^^