Kemarin Minggu aku baru aja beli novel ini, The Cuckoo's Calling, dan akhirnya selesai aku baca kemarin Kamis. Yah mumpung lagi liburan, jadi aku puas-puasin deh baca seharian, hehehe...
Sebelum mulai mengulas, cuma sedikit info aja kalo mungkin nanti ulasannya agak gaje, mungkin absurd, soalnya jujur, ini novel detektif pertama yang pernah aku baca. Emang sih aku suka Sherlock Holmes, tapi aku cuma pernah nonton versi filmnya (bukan serialnya), entah kenapa enggak terlalu tertarik buat baca versi novelnya (mungkin sadar diri kalo enggak nyandhak XD). Tapi aku suka nonton film yang genrenya rada detektf-detektif gitu, apalagi ada actionnya. Jadi nanti ulasannya aku enggak bisa bandingin sama novel bergenre serupa, karena ya itu, aku belum pernah baca novel detektif sebelumnya.
Oke, here we go...
Sebelum mulai mengulas, cuma sedikit info aja kalo mungkin nanti ulasannya agak gaje, mungkin absurd, soalnya jujur, ini novel detektif pertama yang pernah aku baca. Emang sih aku suka Sherlock Holmes, tapi aku cuma pernah nonton versi filmnya (bukan serialnya), entah kenapa enggak terlalu tertarik buat baca versi novelnya (mungkin sadar diri kalo enggak nyandhak XD). Tapi aku suka nonton film yang genrenya rada detektf-detektif gitu, apalagi ada actionnya. Jadi nanti ulasannya aku enggak bisa bandingin sama novel bergenre serupa, karena ya itu, aku belum pernah baca novel detektif sebelumnya.
Oke, here we go...
Ini novel punyaku lhoo ~~\o/~~ #hanjuk :p
Untuk permulaan, aku kasih sedikit sinopsisnya. Jadi, cerita ini diawali dengan seorang supermodel yang terjun bebas dari balkon flat-nya yang letaknya di lantai paling atas, jadi dipastikan kalo supermodel ini sudah enggak tertolong lagi. Kasus model yang bernama Lula Landry ini kemudian diselidiki polisi dan ditetapin sebagai kasus bunuh diri. Tiga bulan kemudian, kakak angkatnya, John Bristow, datang ke seorang detektif partikelir atau detektif swasta, yaitu Cormoran Strike, sang pemeran utama novel ini. John minta Strike buat nyelidikin lagi kasus kematian adiknya, soalnya John enggak percaya kalo adiknya bunuh diri. Awalnya Strike nolak, tapi setelah John janji buat bayar dia dua kali lipat, Strike akhirnya setuju. Strike kemudian dibantu karyawan temporer yang bernama Robin Ellacot buat nyelidiki kasus ini, dan akhirnya terungkaplah apa yang sebenarnya terjadi.
(segini aja ya, saya takut spoiler huehehehe)
(segini aja ya, saya takut spoiler huehehehe)
Nah, sekarang kita mulai ulasannya...
Pertama, tentang penulisnya, yaitu Robert Galbaith. Udah bukan rahasia lagi kalo Robert Galbaith adalah "nama samarannya" J.K. Rowling (padahal J.K. Rowling sendiri udah nama samaran X)). Entah kenapa JKR pake nama lain, mungkin dia pengen nyoba, apakah karyanya bisa dapet apresiasi yang bagus tanpa harus pake embel-embel "Itu lho, penulisnya Harry Potter yang terkenal banget itu". Tapi sepertinya emang berhasil, karena dengan pake nama Robert Galbraith, The Cuckoo's Calling juga bisa laku, walaupun tetep paling laku pas udah kebongkar kalo ternyata yang nulis JKR.
Kalo aku baca resensi orang, JKR sebenernya udah nyisipin sedikit "kemisterian" di Harry Potter, dan aku setuju. Dan menurutku yang paling mendekati agak berbau "detektif" itu di Harry Potter and the Chamber of Secret, dan seri itu sampe sekarang masih jadi favoritku diantara yang lainnya (soalnya juga pemainnya masih imut-imut :3). Jadi waktu JKR bikin cerita detektif, dia mungkin enggak terlalu kesulitan lagi.
Pertama, tentang penulisnya, yaitu Robert Galbaith. Udah bukan rahasia lagi kalo Robert Galbaith adalah "nama samarannya" J.K. Rowling (padahal J.K. Rowling sendiri udah nama samaran X)). Entah kenapa JKR pake nama lain, mungkin dia pengen nyoba, apakah karyanya bisa dapet apresiasi yang bagus tanpa harus pake embel-embel "Itu lho, penulisnya Harry Potter yang terkenal banget itu". Tapi sepertinya emang berhasil, karena dengan pake nama Robert Galbraith, The Cuckoo's Calling juga bisa laku, walaupun tetep paling laku pas udah kebongkar kalo ternyata yang nulis JKR.
Kalo aku baca resensi orang, JKR sebenernya udah nyisipin sedikit "kemisterian" di Harry Potter, dan aku setuju. Dan menurutku yang paling mendekati agak berbau "detektif" itu di Harry Potter and the Chamber of Secret, dan seri itu sampe sekarang masih jadi favoritku diantara yang lainnya (soalnya juga pemainnya masih imut-imut :3). Jadi waktu JKR bikin cerita detektif, dia mungkin enggak terlalu kesulitan lagi.
Kedua, tentang judulnya, The Cuckoo's Calling. Secara harafiah, bisa diartiin "Panggilan si burung kukuk (Cuckoo)" atau bisa aja "Si burung kukuk yang manggil-manggil". Tapi sama penerjemah, The Cuckoo's Calling diartiin ke frase yang terkesan lebih puitis dan elegan: Dekut Burung Kukuk. Aku sempat mikir, apa hubungannya burung kukuk (yang entah aku enggak tau bentuk burungnya kayak gimana), sama kasusnya Lula. Apa mungkin waktu Lula jatuh ada burung kukuk yang lagi braok-braok? Apa mungkin Lula jatuh gara-gara ada burung kukuk yang nyamber dia? Atau mungkin, burung kukuk yang memotivasi Lula buat menjatuhkan diri dari balkonnya?
(Oke abaikan pertanyaan-pertanyaan absurd diatas)
Tapi aku emang sempat kepikiran apa hubungan antara dua itu. Setelah baca novelnya, ternyata hubungannya simpel banget: Cuckoo itu nama panggilan khususnya Lula. Enggak apa-apa ini di-spoiler-in, toh juga enggak terlalu berpengaruh di alur ceritanya. Tapi justru itu yang bikin aku agak kecewa. Aku kira kata "Cuckoo" itu punya peran yang penting, entah itu kode ke bukti penting kasusnya, atau inisial pembunuhnya kalo emang ada pembunuhnya misalnya, atau apalah. Tapi belakangan aku nyadar, kalo pemberian judul ini mungkin punya makna yang lebih sederhana tapi mencangkup seluruh isi ceritanya: Lula alias Cuckoo, setelah kematiannya, seakan memanggil-manggil, siapa aja, buat menyelidiki kebenaran kenapa Lula bisa terhempas dari balkonnya.
(Oke abaikan pertanyaan-pertanyaan absurd diatas)
Tapi aku emang sempat kepikiran apa hubungan antara dua itu. Setelah baca novelnya, ternyata hubungannya simpel banget: Cuckoo itu nama panggilan khususnya Lula. Enggak apa-apa ini di-spoiler-in, toh juga enggak terlalu berpengaruh di alur ceritanya. Tapi justru itu yang bikin aku agak kecewa. Aku kira kata "Cuckoo" itu punya peran yang penting, entah itu kode ke bukti penting kasusnya, atau inisial pembunuhnya kalo emang ada pembunuhnya misalnya, atau apalah. Tapi belakangan aku nyadar, kalo pemberian judul ini mungkin punya makna yang lebih sederhana tapi mencangkup seluruh isi ceritanya: Lula alias Cuckoo, setelah kematiannya, seakan memanggil-manggil, siapa aja, buat menyelidiki kebenaran kenapa Lula bisa terhempas dari balkonnya.
Ketiga, beberapa hal yang ada di alur ceritanya. Satu hal yang aku sayangin (yang baru aku sadari pas udah baca novelnya keseluruhan), kalo sebenernya rating novel ini dewasa (kalo di FF mungkin NC 17), tapi enggak ada tulisannya di novelnya. Disini banyak digambarin orang yang ngerokok, banyak umpatan, sama sedikit yang menjurus ke "ehemm". Padahal adekku yang masih kelas 5 SD mau baca habis aku selese, tapi terpaksa aku larang. Eh tapi novel Twilight sama The Host itu juga enggak ada keterangannya kalo novel dewasa juga ding, hehehehe. Berarti hikmah dari paragraf ini (?) adalah cari info dulu tentang bukunya sebelum kita beli :D
Terus tentang hubungan antara Strike sama Robin, banyak yang pengen mereka jadian, padahal Robin sendiri udah punya tunangan. Walaupun emang pernah ada sedikit percikan yang tercipta (?), tapi akhirnya berusaha dihindari (terutama dari pihak Strike, soalnya percikan itu pertama muncul dari dia). Tapi kalo menurutku mereka cocok kok jadi patneran tanpa harus jadian. Contoh aja Harry Potter, nyatanya dia sama Hermoine bisa cuma temenan tanpa harus jadian (walaupun menurutku mereka cocok dan sedikit berharap mereka jadian sebelum tau kalo Harry sukanya sama adiknya Ron). Tapi emang enggak bisa dipungkiri alo hubungannya Robin sama tunangannya agak terganggu waktu Robin mulai kerja sama Strike, dan entah gimana nasib pertunangan mereka kedepannya. Kalo entar akhirnya Robin sama Strike ya enggak apa-apa sih X)
Terus menurutku, di Cuckoo's Calling ini cuma sedikit adegan actionnya, bahkan cuma di akhir-akhir doang. Sebenernya untuk versi tulisan enggak masalah sih, soalnya kan kasus ini banyak ke ngorek informasi lewat wawancara. Aku kepikiran gimana nanti versi filmnya kalo nanti emang mau difilmin (semoga >.<), soalnya kan gimanapun film kalo enggak banyak actionnya enggak seru. Ya aku berharapnya filmnya nanti bisa sedikit "hebring" dan enggak mengecewakan (tiba-tiba keinget The Host TT.TT).
Oh ya, sedikit nyinggung bagian sinopsis di sampul belakang, ada kalimat yang bunyinya "...semakin jauh dia terbenam dalam kasus ini, semakin kelam kenyataan yang ditemuinya--dan semakin besar bahaya yang mengancam nyawanya." Entah kenapa, kalimat ini kedengeran agak "lebay" kalo udah baca novelnya sampe akhir, karena menurutku Strike itu nyawanya enggak terancam-terancam banget, menuruku Strike itu orang terakhir yang bakal terancam nyawanya. Dari kalimat ini juga yang tak kira nanti bakal agak banyak actionnya di ceritanya, yang ternyata enggak. Tapi soal kenyatan kelam itu aku setuju sih.
Terus tentang hubungan antara Strike sama Robin, banyak yang pengen mereka jadian, padahal Robin sendiri udah punya tunangan. Walaupun emang pernah ada sedikit percikan yang tercipta (?), tapi akhirnya berusaha dihindari (terutama dari pihak Strike, soalnya percikan itu pertama muncul dari dia). Tapi kalo menurutku mereka cocok kok jadi patneran tanpa harus jadian. Contoh aja Harry Potter, nyatanya dia sama Hermoine bisa cuma temenan tanpa harus jadian (walaupun menurutku mereka cocok dan sedikit berharap mereka jadian sebelum tau kalo Harry sukanya sama adiknya Ron). Tapi emang enggak bisa dipungkiri alo hubungannya Robin sama tunangannya agak terganggu waktu Robin mulai kerja sama Strike, dan entah gimana nasib pertunangan mereka kedepannya. Kalo entar akhirnya Robin sama Strike ya enggak apa-apa sih X)
Terus menurutku, di Cuckoo's Calling ini cuma sedikit adegan actionnya, bahkan cuma di akhir-akhir doang. Sebenernya untuk versi tulisan enggak masalah sih, soalnya kan kasus ini banyak ke ngorek informasi lewat wawancara. Aku kepikiran gimana nanti versi filmnya kalo nanti emang mau difilmin (semoga >.<), soalnya kan gimanapun film kalo enggak banyak actionnya enggak seru. Ya aku berharapnya filmnya nanti bisa sedikit "hebring" dan enggak mengecewakan (tiba-tiba keinget The Host TT.TT).
Oh ya, sedikit nyinggung bagian sinopsis di sampul belakang, ada kalimat yang bunyinya "...semakin jauh dia terbenam dalam kasus ini, semakin kelam kenyataan yang ditemuinya--dan semakin besar bahaya yang mengancam nyawanya." Entah kenapa, kalimat ini kedengeran agak "lebay" kalo udah baca novelnya sampe akhir, karena menurutku Strike itu nyawanya enggak terancam-terancam banget, menuruku Strike itu orang terakhir yang bakal terancam nyawanya. Dari kalimat ini juga yang tak kira nanti bakal agak banyak actionnya di ceritanya, yang ternyata enggak. Tapi soal kenyatan kelam itu aku setuju sih.
Keempat, tentang versi terjemahan ke bahasa Indonesianya. Disini ada beberapa penggunaan kata yang enggak baku, misalnya "Enggak", "Ngerti", "Modar", "Udel", dan beberapa lain yang mungkin belum kesebut. Juga penggunaan kata (maaf) "Rambut Jembut" yang menurutku agak kasar juga. Ya walaupun di versi aslinya emang artinya itu, tapi entah kenapa menurutku mendingan pake "Rambut Kemaluan" aja yang lebih "sopan". Oh iya, ini bukan bermaksud yadong lho yaa, di ceritanya ini tu ejekan buat si Strike, karena menurut orang-orang rambutnya Strike mirip sama rambut "itu" XD
Soal penggunaan kata enggak baku itu bisa aja sih emang di versi bahasa Inggrisnya juga ceritanya bahasa yang digunain enggak baku, tapi kalo aku sendiri sih lebih nyaman bacanya kalo itu dibuat baku. Tapi ini bukan masalah besar kok, jalan ceritanya masih bisa dinikmati :D
Soal penggunaan kata enggak baku itu bisa aja sih emang di versi bahasa Inggrisnya juga ceritanya bahasa yang digunain enggak baku, tapi kalo aku sendiri sih lebih nyaman bacanya kalo itu dibuat baku. Tapi ini bukan masalah besar kok, jalan ceritanya masih bisa dinikmati :D
Tapi terlepas dari hal-hal yang sebenernya mungkin agak enggak penting itu, novel ini bisa masuk kategori novel yang keren banget. Novel ini berhasil bikin aku nggumam-nggumam sendiri "Oalah, ternyata gitu", "Jadi hubungannya itu toh", "Oh jadi ternyata gini gini gini" pas udah selese baca novelnya. Dan yang bikin "Oalah" banget itu soalnya waktu awal baca aku udah nebak kalo tersangkanya itu yang itu, walaupun cuma sekedar nebak aja tapi enggak tau gimana bisa dia. Tapi pas ending ternyata beneran yang itu \(^O^)/ Yeyy yeyy, jadi berasa bangga-bangga gimanaa gitu XDDD Terus nilai plusnya, lagi-lagi Robert aka JKR nampilin cewek yang pinter yang bantu si tokoh utama. Kalo di Harry Potter ada Hermoine, Di Cuckoo's Calling ada Robin, dan jujur aku ngefans sama si Robin ini :DD
Segini aja ulasan versiku. Kayaknya enggak bisa disebut resensi ya? Nyahahahaha, kan udah aku peringatin dari awal kalo ulasan ini mungkin gaje :v Kalo mau liat resensi yang lebih nggenah, normal, dan dari orang yang cukup profesional, aku rekomendasiin ke blog ini. Menurutku resensinya menarik dan easy reading (?), juga nyenengin buat dibaca. Kalo mau ke blognya bisa ke renslittlecorner.blogspot.com, disana ada resensi novel yang lain, dan juga bahasan lain tentang buku yang gak kalah menarik^^
Ah iya, buku yang kedua udah terbit lho. Yeyeyeyeye!!! ~(^O^~) ~(^O^)~ (~^O^)~ (telat taunya lol :p). Judulnya The Silkworm, kalo aku baca sedikit sinopsisnya sih tentang kematian novelis gitu. Terbitnya belum lama sih, bulan Juni kemaren, tapi masih versi bahasa Inggrisnya. Versi terjemahan Indonesianya sih katanya mau rilis Oktober dan diterbitin sama Gramedia Pustaka lagi. Yay yay yay, can't wait!!! :DDDDD